Jakarta Fashion Week 2025 resmi digelar di Senayan City, Jakarta, dan langsung jadi sorotan pecinta mode. Tahun ini, tema besar yang diangkat adalah “Sustainable Future” alias masa depan berkelanjutan. Tema ini dipilih sebagai respon terhadap isu global tentang lingkungan, industri fashion, dan tanggung jawab sosial.
Gelaran JFW 2025 tidak hanya menampilkan karya desainer papan atas Indonesia, tapi juga melibatkan kolaborasi dengan brand internasional. Kehadiran berbagai label dari Jepang, Korea, dan Eropa membuat acara ini semakin bergengsi.
Menurut Wikipedia, Jakarta Fashion Week merupakan pekan mode tahunan terbesar di Indonesia yang sudah digelar sejak 2008 dan menjadi barometer fashion Asia Tenggara. (Wikipedia)
Tema Sustainable Future: Apa Artinya?
Tema sustainable future yang diangkat tahun ini bukan sekadar jargon. Banyak desainer yang secara nyata memamerkan karya berbasis bahan ramah lingkungan, seperti kain daur ulang, serat bambu, hingga limbah plastik yang diolah jadi bahan pakaian.
Selain itu, konsep zero waste juga dipamerkan. Beberapa brand menampilkan koleksi yang bisa dipakai dengan berbagai cara (multi-function outfit) untuk mengurangi konsumsi fashion berlebihan.
Para pengunjung juga bisa ikut workshop tentang slow fashion, bagaimana membeli dan merawat pakaian agar tahan lama, serta pentingnya mendukung brand lokal yang ramah lingkungan.
Sorotan Koleksi Desainer Lokal
Desainer muda Indonesia tampil luar biasa di JFW 2025. Ada yang mengangkat kain tenun tradisional, batik kontemporer, hingga songket modern. Semua dikemas dengan sentuhan global yang bikin panggung catwalk terasa segar.
Misalnya, koleksi “Bumi Lestari” karya desainer asal Yogyakarta sukses menarik perhatian internasional. Koleksi ini menggabungkan motif batik klasik dengan potongan modern minimalis. Fashion blogger dari Singapura sampai menulis review bahwa karya tersebut bisa bersaing di Paris Fashion Week.
Desainer senior juga tidak ketinggalan. Mereka menampilkan gaun haute couture berbahan alami dengan detail handmade, menunjukkan bahwa fashion mewah pun bisa ramah lingkungan.
Dampak Ekonomi & Industri Fashion Lokal
Jakarta Fashion Week 2025 bukan cuma ajang pamer busana, tapi juga motor ekonomi kreatif Indonesia. Banyak brand lokal mendapat kesempatan bertemu investor, buyer internasional, hingga kolaborasi dengan desainer luar negeri.
Kementerian Perdagangan mencatat bahwa ekspor tekstil dan produk fashion Indonesia naik 12% sejak tren sustainable fashion digaungkan di JFW tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, lonjakan lebih tinggi lagi diprediksi terjadi.
UMKM fashion juga ikut kecipratan rezeki. Mulai dari produsen kain tradisional, pengrajin aksesoris, sampai model freelance mendapat kesempatan besar di ajang ini.
Respon Publik & Media Sosial
Tagar #JFW2025 dan #SustainableFuture langsung trending di Twitter dan Instagram sejak hari pertama. Banyak influencer fashion dan selebritas tanah air ikut hadir, membuat acara ini makin meriah.
Media asing juga menyoroti JFW 2025 sebagai salah satu ajang fashion paling progresif di Asia. Artikel di Vogue Asia menulis bahwa “Jakarta menjadi pusat mode yang layak diperhitungkan dunia, dengan identitas lokal yang kuat.”
Publik menyambut baik acara ini, terutama karena pesannya jelas: fashion bukan cuma soal tren, tapi juga soal keberlanjutan.
Kesimpulan
Jakarta Fashion Week 2025 membuktikan bahwa Indonesia punya daya saing di kancah global. Dengan mengusung tema sustainable future, fashion tanah air tidak hanya tampil keren, tapi juga membawa pesan penting soal keberlanjutan.
Ajang ini semakin menegaskan bahwa industri mode Indonesia punya masa depan cerah. Brand lokal siap go global, dan masyarakat pun diajak lebih bijak dalam memilih fashion.